Sabtu, 26 Juni 2010

Treking Bukit Lawang.


Untuk Melakukan treking kita dapat melakukannya disekitar Bukit Lawang di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Untuk melakukan kegiatan ini kita perlu mempersiapkan diri, terutama kesiapan mental. Untuk pertama kali melakukan treking mungkin adalah hal yang baru bagi kita tetapi setelah kita melakukannya dan apa yang kita dapatkan ???????
Yang pasti adalah rasa capek. Bukan beararti merupakan penghalang bagi kita dan takut untuk melakukan treking ini.

Apa yang dimaksud dengan Treking ?

Trekking berbeda dari jenis lain dari perjalanan untuk beberapa alasan yang berbeda. Ini cenderung kurang-terstruktur dari jenis lain dari perjalanan, pada kondisi cuaca dan topografi membantu mempengaruhi rencana perjalanan lebih dari penerbangan pesawat atau ketersediaan hotel. Sebagai wisatawan bergerak berjalan kaki melalui daerah sering-pedesaan, trekking pelancong memberikan pandangan yang up-dekat pemandangan yang luar biasa. Banyak trekker perjalanan melalui daerah terpencil, memberi mereka pengalaman yang jauh berbeda dari mereka yang bepergian dalam kelompok-kelompok terorganisir untuk tujuan yang lebih populer. Sering memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan alam, melakukan sesuatu dari memanjat dinding batu untuk navigasi di sebuah gunung atau seluruh pegunungan.

Trekking dapat dilakukan di mana saja di dunia. Beberapa daerah khususnya yang populer dengan wisatawan, termasuk daerah pegunungan seperti Himilayas di Asia dan Andes di Amerika Selatan. Namun, treks telah diselenggarakan di daerah-daerah yang kurang touristed lain daerah di hampir setiap benua. Trekking dapat mengakibatkan perjalanan sebagai panjang atau pendek sebagai peserta memutuskan, dari perjalanan dari seminggu atau lebih untuk ekspedisi yang berlangsung lebih dari setahun. Trekking dapat sebagai atletik dan bertualang sebagai peserta memutuskan. Sifat kurang terstruktur dari trekking dan dunia tujuan membantu menarik berbagai peserta untuk kegiatan tersebut.

Beberapa potong gigi membantu membuat trekking lebih menyenangkan. Salah satunya adalah tas punggung nyaman pas. Banyak trekker perjalanan untuk waktu yang lama dan harus membawa semua barang-barang mereka dengan mereka. Sebuah tas yang kokoh dengan nyaman dapat ditampung lebih dari 20-40 pound (10-20 kilo) pakaian dan peralatan. Hal penting lainnya adalah sepatu hiking kokoh. Ketika jarak jauh meliputi, memakai sepasang sepatu bot yang tepat dapat membuat perbedaan antara menikmati perjalanan dan sedang dalam kesakitan. kelangsungan hidup peralatan lain, seperti pakaian hangat, kit pertolongan pertama dan persediaan makanan dan air juga sangat penting.

Trekking terbaik mencoba awalnya dengan seseorang yang memiliki pengalaman atau dalam kelompok profesional yang dipimpin. Hal ini dapat membantu memperkenalkan orang-trekking baru untuk keahlian khusus yang dibutuhkan untuk berhasil membuat perjalanan darat panjang yang signifikan. Sejumlah toko outdoor dan organisasi menawarkan kelas dan merencanakan perjalanan yang dapat membantu memberikan gambaran tentang peralatan dan kemampuan fisik yang dibutuhkan dalam trekking.

Selasa, 22 Juni 2010

2. Trekking di Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang

Treking adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan di daerah wisata Bukit Lawang dan sekitarnya. Untuk aktivitas treking ini sudah tidak lagi hal yang baru bagi parawiasatawan apa lagi wisatawan mancanegara, umunya dari negara-negara eropa.

Untuk para wisatawan domistik treking juga sudah menjadi minat yang banyak di gemari. Apa sih yang didapat dari melakukan aktivitas treking tersebut ? Yang jelas kita sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukannya bahkan kita mengeluarkan biaya yang lumayan, tapi ada hal yang dirasakan pada melakukan kegiatan treking tersebut.

Sabtu, 19 Juni 2010

Activitas Wisata yang dapat di lakukan didaerah Bohorok.

Diantara beberapa kegiatan Eco wisata yang dapat dilakukan di daerah Bohorok.

1. ORANGUTAN VIEWING CENTER ( TEMPAT PEMBERIAN MAKAN )

Melihat/mengamati orangutan di tempat pemberian makan.
Untuk melukan kegiatan ini, anda dapat berkunjung ke tempat pemeberian makan 2 kali sehari. Waktu pemberian makan orangutan pertama pada pagi hari pukul 08.30 dan waktu pemberian ke dua pukul 15.00 dari terminal Bukit awang anda dapat menempuh dengan berjalan kaki kira-kira 30 minute dan menyeberng sungai Bohorok dengan sampan kecil. Untuk melakukan kegiatan anda harus mengambil surat izin dulu di Kantor kehutanan yang berada didaerah parkir Bukit Lawang. Untuk melalukan berkunjun korangutan viewing center ada bisa melakukan sendiri atau anda juga dapat memakai jasa pemandu yang ada di bukit Lawang. Untuk besar biaya pemandu/pramuwisata anda bisa menegosiasikan dengan pemandu tersebut. Apakah anda sudah pernah melihat Orangutan sebelumnya? Dimanakah anda melihatnya? Tentu Orangutan yang anda lihat di tempat pemberian makan di Bukit Lawang sangat berbeda apabila anda pernah melihat orangutan di Kebut binatang.
Ditempat pemberian makan orangutan di Bukit Lawang, anda dapat melihat langsung seperti apa, orangutan itu hidup dialamnya(habitatnya). Apabila anda berkunjung sendiri ketempat pemberian makan orangutan mungkin hanya melihat saja, lebih baik anda memakai jasa pemandu atau interpreter yang ada, supaya pengetahuan anda tentang orangutan Sematera bertambah mungkin ini jug hal yang baru bagi pengunjung tersebut. Disamping interprestasi tentang orangutan sumatera anda juga dapat merasakan bagaimana suasana dihutan walaupun hanya memasuki hutan yang tidak begitu jauh.

Sebenarnya bagaimana kita bisa belajar dari melihat orangutan ditempat pemberian makan tersebut, apa yang bisa kira2 yang bisa kita lakukan untuk berpartisipasi dalam menjaga pupulasi orangutan dan habitatnya. Selamat bergabung.

Bukit Lawang orangutan

Orangutan di Bukit Lawang
Orangutan.JPG

Bukit Lawang mungkin salah satu tempat terbaik untuk bertemu dengan primata unik ini. Bukit Lawang adalah tempat terbesar komunitas Orangutan. Bukit Lawang berlokasi di Taman Nasional Gunung Leuser, menyebrangi Sungai Bohorok, Medan. Lebih dari 5000 Orangutan tinggal di hutan, Bukit Lawang adalah rumah dari Orangutan. Saya baca di media katanya jumlah Orangutan ada 10.000, tapi kenapa tiba-tiba disebutkan 5000, saya kurang tau.

Bukit Lawang ditemukan pada awal tahun 1973, di atur untuk menjadi tempat perlindungan bagi Orangutan, akibat menurunnya habitat Orangutan karena perdagangan dan perburuan primata ini. Pusat rehabilitasi menolong untuk menjaga dan mengembangbiakkan Orangutan, dan mereka dilatih dengan program-program tertentu, agar ketika mereka dilepas di alam bebas, mereka bisa bertahan.

Setelah mereka dilepaskan di hutan, pusat rehabilitasi tetap memberikan mereka suplemen dan regular check up. Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) memang terlihat unik dan lucu. Mereka punya ketertarikan tersendiri. Mereka pun cukup jinak ketika kami mendekatkan diri. Senang rasanya dapat berinteraksi dengan spesies langka ini.

Masyarakat lokal ternyata banyak juga yang datang, bukan warga asing saja. Ratusan orang tiap akhir pekannya datang berkunjung. Jika temans berharap untuk memberi makan secara langsung, pusat rehabilitasi mematok waktu jam 08.30 AM dan jam 03.00 PM. Temans bisa memberikan mereka makan dengan pisang, susu, dan suplemen yang disediakan oleh pusat rehabilitasi. Semua aktivitas di Gunung Leuser harus sesuai dengan peraturan, dan membutuhkan perijinan serta dipandu oleh profesional dari pusat rehabilitasi Orangutan.

Minat pengunjung untuk berdekatan dengan Orangutan memang besar sekali, seperti memberi makan. Namun hal ini dapat berdampak buruk bagi Orangutan, karena ada juga pengunjung yang berperilaku buruk, sehingga hal ini menjadi persolan terbesar yang berlangsung di Bukit Lawang. Sayangnya peraturan/rambu-rambu tidak ditemukan ditempat ini. Informasi dan aturan-aturan hanya disampaikan oleh petugas Kantor Pusat Informasi (visitor centre) Taman Nasional Gunung Leuser, Bukit Lawang.

Walaupun tidak ada informasi dan peraturan langsung yang dapat dibaca, namun Pusat Rehabilitasi ini memiliki film yang berdurasi 15 menit. Film ini dibuat oleh Sumatran Orangutan Society - Orangutan Information Centre (SOS-OIC) bekerjasama dengan Sources of Indonesia (SoI). Film ini menceritakan bagaimana adab pengunjung ketika berhadapan langsung dengan Orangutan. Seperti contohnya jarak aman bertemu Orangutan minimal 7 meter, pengunjung tidak berisik, dan menghindari membuang sampah sembarangan.

Untuk menempuh lokasi ini sangat tidak mudah. Kami harus menempuh perjalanan 75 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 3 jam, jalannya sangat memprihatinkan.


Location:
Pusat Rehabilitasi
Bukit Lawang Bahorok
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Indonesia

Selasa, 15 Juni 2010

Apa itu eco-tourism?

Ekowisata adalah: "perjalanan bertanggung jawab ke daerah alam yang melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat." (TIES, 1990) (Ties, 1990)

Principles of Ecotourism: Prinsip Ekowisata:

Ecotourism is about uniting conservation, communities, and sustainable travel . Ekowisata adalah tentang menyatukan konservasi, masyarakat, dan perjalanan yang berkelanjutan. This means that those who implement and participate in ecotourism activities should follow the following ecotourism principles: Ini berarti bahwa mereka yang melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan ekowisata harus mengikuti prinsip-prinsip ekowisata sebagai berikut:

  • Minimize impact. Minimalkan dampak.
  • Build environmental and cultural awareness and respect. Membangun lingkungan dan budaya kesadaran dan rasa hormat.
  • Provide positive experiences for both visitors and hosts. Menyediakan pengalaman yang positif bagi pengunjung dan penghuni.
  • Provide direct financial benefits for conservation. Memberikan manfaat keuangan langsung untuk konservasi.
  • Provide financial benefits and empowerment for local people. Memberikan manfaat finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat setempat.
  • Raise sensitivity to host countries' political, environmental, and social climate. Meningkatkan sensitivitas politik negara untuk menjadi tuan rumah ', lingkungan, dan iklim sosial.


>> Download ecotourism description in other languages (Learning Center > Ecotourism Resources)

Apa itu eco-tourism?

Ekowisata adalah: "perjalanan bertanggung jawab ke daerah alam yang melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat." (TIES, 1990) (Ties, 1990)

Principles of Ecotourism: Prinsip Ekowisata:

Ecotourism is about uniting conservation, communities, and sustainable travel . Ekowisata adalah tentang menyatukan konservasi, masyarakat, dan perjalanan yang berkelanjutan. This means that those who implement and participate in ecotourism activities should follow the following ecotourism principles: Ini berarti bahwa mereka yang melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan ekowisata harus mengikuti prinsip-prinsip ekowisata sebagai berikut:

  • Minimize impact. Minimalkan dampak.
  • Build environmental and cultural awareness and respect. Membangun lingkungan dan budaya kesadaran dan rasa hormat.
  • Provide positive experiences for both visitors and hosts. Menyediakan pengalaman yang positif bagi pengunjung dan penghuni.
  • Provide direct financial benefits for conservation. Memberikan manfaat keuangan langsung untuk konservasi.
  • Provide financial benefits and empowerment for local people. Memberikan manfaat finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat setempat.
  • Raise sensitivity to host countries' political, environmental, and social climate. Meningkatkan sensitivitas politik negara untuk menjadi tuan rumah ', lingkungan, dan iklim sosial.


>> Download ecotourism description in other languages (Learning Center > Ecotourism Resources)

Apa itu eco-tourism?

Apa itu eco-tourism?